Senin, 23 Februari 2015

Belajar Buat Web

Untuk membuat website ada 3 bagian utama yang perlu Anda pahami yaitu:

1. Domain

2. Web Hosting

3. CMS (Content Management System)

1. Domain

Domain adalah nama atau alamat dari sebuah website. Di Internet, setiap orang harus mengetik sebuah nama domain untuk bisa membuka dan membaca isi dari sebuah website. Dalam hal ini, peranan pemilihan nama domain cukup penting untuk membedakan website Anda dengan website orang lain. Misalnya friendster.com atau nama-anda.co.cc.

Domain ini terdiri dari nama domain dan extension. Contoh blogbisnisinternet.com, blogbisnisinternet adalah nama domain dan .com adalah extensi. Extension biasanya mewakili untuk kategori tertentu seperti .com untuk keperlukan komersial, .net untuk keperluan jaringan, .org untuk keperluan website nonkomersial, dan lain-lain sebagainya.

Extension bermacam-macam, bisa berupa TLD (Top Level Domain) seperti .com, .net, .org atau ada juga yang berupa cTLD (country Top Level Domain) seperti .co.id, .co.cc dimana id mewakili domain negera Indonesia.

Untuk memilih nama domain Anda bisa menggunakan website yang menyediakan jasa registrasi nama domain atau dengan menggunakan software domain tools untuk membantu memilih nama domain untuk website Anda.

Bila Anda mengunakan website yang menyediakan jasa registrasi nama domain, contohnya domainhostingmurah.net, Anda tinggal masukkan nama domain yang Anda sukai untuk mengecek apakah masih tersedia atau tidak .

Anda bisa memilih segala macam nama domain yang Anda inginkan dan bila masih tersedia, Anda bisa melakukan registrasi nama domain tersebut.

Usahakan untuk memilih nama domain dengan extension .com (berbayar) karena lebih umum dan lebih banyak dikenal orang. Registrasi domain ini akan dilakukan pertahun, setahun sekali Anda harus membayar biaya registrasi domain tersebut bila Anda ingin tetap memiliki dan menggunakannya. Apabila ingin yang gratis, anda bisa menggunakan domain gratis misalnya .co.cc atau .cz.cc. (akan dijelaskan pada bab yang lain dalam website ini).

Dan bila Anda tidak melakukan perpanjangan registrasi untuk tahun berikutnya, maka setelah domain Anda expired, domain tersebut akan terbuka kembali untuk umum sehingga orang lain bisa mendaftarkan dan menggunakannya.

Bila Anda tidak memiliki bayangan untuk nama domain Anda, Anda bisa menggunakan domain tools untuk membantu Anda memberikan saran nama domain yang bisa Anda gunakan. Anda buka http://domaintools.com dan pilih Tabs “Suggestions”. Dan masukkan kata-kata yang akan Anda gunakan dalam nama domain Anda. Anda bisa memasukan lebih dari satu kata dan dipisahkan dengan tanda (,).

Dan dari domaintools.com ini, Anda bisa menggunakan fasilitas lainnya seputar domain.

Tips dalam memilih nama domain antara lain:

1. Pilih nama domain yang simpel dan mudah diingat

2. Pilih nama domain yang sesuai dengan mewakili isi dan tujuan dari website Anda, untuk mempermudah orang mengingat nama domain atau alamat website Anda nantinya.

3. Bila Anda menggunakan nama domain yang panjang, usahakan menggunakan nama domain yang berisi kata-kata yang umum, sehingga menghidari untuk kesalahan dalam menuliskan nama domain.

4. Anda bisa menggunakan tanda (-) bila Anda mau.

5. Usahakan pilih domain .com (bila berbayar)

6. Anda bisa mengikut sertakan keyword dalam nama domain Anda untuk membantu proses SEO (search engine optimization), agar website Anda tampil di search engine dengan posisi lebih atas.

Pada langkah ini, Anda sudah mendapatkan nama domain untuk website Anda.

domaintools

2. Hosting

Hosting adalah tempat Anda meletakkan file-file website/situs Anda di sebuah server yang terhubung dengan jaringan internet. Jadi agar website Anda bisa ditampilkan, maka file-file website perlu Anda simpan di sebuah tempat penyimpanan di jaringan internet atau disebut juga server host. Anda perlu membeli paket hosting, atau mendapatkannya secara gratis.

Harga dari sebuah paket hosting bermacam-macam, tergantung fasilitas yang diberikan. Anda bisa membeli paket hosting di luar negeri maupun di Indonesia.

Dalam memilih paket Hosting, Anda beberapa hal yang perlu diperhatian yaitu:

1. Sistem Server yang digunakan apakah Linux atau Windows. Hal ini akan menentukan software dan bahasa pemograman website yang bisa digunakan. Kebanyakan orang menggunakan Linux. Anda pilih Linux saja.

2. Besaran Disk Space yang diberikan. Disk Space adalah kapasitas pada server hosting yang diberikan untuk Anda, untuk menyimpan file-file website Anda. Seperti besaran space untuk menyimpan file Anda di komputer Anda. Tentunya pilihan terbaik adalah paket hosting yang memberikan Disk Space yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Besaran Bandwidth yang diberikan. Bandwidth adalah kapasitas akses perbulan yang diberikan untuk mengakses website Anda. Setiap orang yang membuka website atau mendownload file dari website Anda agar bisa ditampilkan pada browser firefox atau internet explorer-nya akan mendownload file Anda, hal tersebut akan memakan bandwidth. Dan kapasitas pemakaian bandwidth ini akan direset setiap awal bulan.

4. Domains Allowed. Jumlah domain yang bisa digunakan dalam sebuah paket hosting. Anda bisa menggunakan 1 buah paket hosting untuk semua domain Anda bila paket hosting tersebut memberikan akses untuk itu, dan Anda juga perlu mempertimbangkan besarnya disk space maupun bandwiidth yang diberikan, apakah cukup untuk menjalankan domain-domain Anda.

5. Jumlah Database yang diijinkan. Contoh untuk Linux, berapa banyak jumlah database MySQL yang diijinkan.

Untuk pembelian domain dan hosting ini tidak perlu Anda lakukan pada satu buah perusahaan. Anda bisa membelinya dari tempat-tempat yang berbeda. Yang perlu Anda lakukan hanyalah menghubungkan antara domain dan hosting ini dengan melakukan setting DNS (Domain Name Server) pada account domain Anda. Hal ini dilakukan untuk mengkoneksi domain dengan hosting.

Anda bisa membeli webhost dimana saja, tapi saran saya memilih dan survei terhadap webhost yang murah dan baik pelayanannya. (bisa tanya teman atau relasi Anda). Bila ingin yang gratis namun begitu baik pelayanannya, lebih baik Anda memilih 000webhost. Penjelasannya akan diuraikan disini.

3. CMS (Content Management System)

CMS (Content Management System) adalah alat untuk meng-edit file anda yang terdapat pada server webhost sehingga tampilan situs/website Anda akan sesuai dengan apa yang Anda inginkan.

Bila Anda belum tahu software website/CMS yang akan Anda gunakan, Anda bisa googling di internet, untuk melihat website-website lain yang sudah ada, dan lihat contoh website yang Anda rasa cocok sebagai website yang Anda inginkan. Contoh dari CMS adalah joomla, wordpress, Mambo, phpNuke, PostNuke, Xaraya, MDPro, Xoops, ezPublish, dll.

Disini akan dijelaskan penggunaan CMS Drupal, kenapa drupal karena selain mudah dan simple/praktis untuk pengguna pemula. Penggunaannya pun sangat fleksibel, dan handal, baik untuk situs pribadi, perusahaan, atau korporasi.

Instal CMS Drupal Localhost

Langkah awal sebelum melakukan instalasi drupal (saat blog ini dibuat versi 6.17 terbaru) adalah memastikan komputer Anda sudah di Instalasi XAMPP, untuk mendapatkan/mendownload XAMPP gratis aja kok, lokasi instalasi XAMPP ada di folder c:/xampp/. Jika letak folder instalasi XAMPP Anda berbeda, Anda bisa sesuaikan sendiri ketika menaruh file-file drupal.

Berikut langkah-langkah dalam melakukan instalasi drupal 6.17.
Download file core drupal dari drupal.org

Versi drupal 6 yang bisa didownload yang ada di drupal.org ketika tutorial ini dibuat adalah drupal 6.17

Saat Anda mendownloadnya di drupal.org, Anda akan mendapatkan file untuk instalasi drupal berupa : drupal-6.17.tar.gz

File tersebut masih berbentuk file kompresi tar.gz. Anda harus membukanya terlebih dahulu. Anda bisa gunakan beberapa software, seperti 7-zip, winrar atau Winzip. Unpack/unzip/dekompresi file tersebut, lalu taruh folder drupal-6.17 ke lokasi c:/xampp/htdocs/

Ubah nama folder drupal-6.17


Ubah nama folder drupal-6.17 menjadi nama situs yang akan Anda buat, misalnya diubah menjadi drupalku. Perubahan nama folder ini akan mempengaruhi alamat URL situs di localhost ketika Anda akan mengaksesnya lewat browser. Alamat URL di localhost menjadi http://localhost/drupalku/


Membuat database drupal

Langkah selanjutnya sebelum proses instalasi Drupal 6 adalah membuat database baru untuk menampung data hasil instalasi drupal 6. Untuk membuatnya, Anda bisa menggunakan phpmyadmin yang sudah tersedia ketika Anda membuat localhost dengan XAMPP. Buka browser Anda, lalu akses http://localhost/phpmyadmin/. Sedikit tambahan penjelasan, ada beberapa database bawaan ketika membuat localhost. Nama-nama database default bawaan dari instalasi XAMPP bisa Anda lihat disebelah kiri seperti phpmyadmin, mysql dan lain-lain.


Untuk membuat database baru, coba lihat jendela di sebelah kanan. Di situ ada form kecil dengan tulisan diatasnya Create New Database. Silakan Anda masukkan nama database, misalnya ari_drupalku. Untuk menu dropdown disamping kanannya, biarkan tetap seperti defaultnya yaitu Collation. Lalu klik tombol Create.


Jika sukses, Anda akan dibawa ke halaman database baru yang sudah jadi. Anda bisa lihat disebelah kiri, nama database ari_drupalku sudah ada, namun angka 0 dalam kurung menunjukkan database itu belum ada tabel ataupun data didalamnya. Database ini akan otomatis terisi data ketika proses instalasi Drupal 6 dijalankan.


Langkah terakhir adalah menyiapkan file settings.php agar database dan file-file drupal di XAMPP bisa terhubung. Buka kembali windows explorer Anda, lalu menuju ke bagian c:\xampp\htdocs\drupalku\sites\default\. Di folder tersebut Anda akan menemukan satu folder bernama files dan satu file bernama default.settings.php. Kita akan membuat file settings.php dengan cara mengkopi dari file default.settings.php. Caranya, buka file default.settings.php dengan notepad. Klik kanan file default.settings.php, lalu pilih open with notepad. Setelah terbuka, klik menu File, lalu pilih Save As. Ubah nama simpan default.settings.php menjadi settings.php, lalu dibawahnya, ubah form save as type menjadi All Files. Setelah itu tekan tombol Save. File settings.php sudah dibuat dan otomatis diletakkan di tempat yang benar, yaitu berlokasi sama dengan default.settings.php.



Edit settings.php


Sekarang kita edit isinya untuk menyesuaikan nama database dan nama alamat URL situs yang akan kita buat. Seperti yang saya sebut di kalimat pertama, ada dua bagian yang harus Anda ubah di file settings.php ini.

Memasukkan nama user, password dan nama database


Langkah ini bertujuan supaya file hasil instalasi drupal 6 bisa terhubung dengan database yang tadi Anda buat. Untuk memudahkannya, kita akan menggunakan fasilitas Find di editor Notepad ini. Taruh kursor Anda di awal text file ini dengan cara klik di pojok kiri atas sebelum Find.


Masukkan kata $db_url = 'mysql://username:password@localhost/databasename'; lalu tekan tombol Find Next. Ketika Anda klik tombol Find Next, Anda akan menemukan hasil text yang pertama. Text pertama ini harap dibiarkan saja, karena bukan text ini yang akan diubah. Text/script pertama ini berfungsi sebagai contoh bawaan dari drupal. Klik Find Next sekali lagi. Setelah ditemukan, close kotak Find. Bagian inilah yang akan kita edit. Text/scrupt kedua ini terletak bersebelahan (bisa juga diatas jika Anda menggunakan editor selain Notepad) $db_prefix. Edit text ini dari


$db_url = 'mysql://username:password@localhost/databasename'; --> $db_url = 'mysql://root:@localhost/ari_drupalku;


Berikut sedikit penjelasan dari apa yang Anda rubah:


username --> root (user name untuk database default dari instalasi XAMPP adalah root.)


password --> (password untuk database default dari instalasi XAMPP adalah tidak memakai password, dikosongkan saja, ingat, dikosongkan, tanpa spasi).


databasename --> ari_drupalku (nama database yang tadi Anda buat dimasukkan di sini.


Setelah selesai diubah, tekan tombol di keyboard Anda Ctrl + S untuk menyimpan hasil perubahan, atau Anda bisa lakukan lewat menu Notepad dengan klik menu File > Save.


Memasukkan alamat URL


Bagian kedua yang akan diubah di file settings.php adalah alamat URL. Caranya seperti di langkah pertama ketika mengubah/memasukkan nama user, password dan database diatas. Taruh kursor Anda di awal text file ini dengan cara di pojok kiri atas atau sebelum Find.


Masukkan kata “# $base_url = 'http://www.example.com'; // NO trailing slash!”. Setelah ditemukan, close kotak hasil pencarian, lalu edit bagian http://www.example.com --> http://localhost/drupalku Lalu tekan tombol di keyboard Anda Ctrl + S untuk menyimpan hasil perubahan, atau Anda bisa lakukan lewat menu Notepad dengan klik menu File > Save. Selesai. File settings.php sudah selesai diedit.



Instalasi drupal 6 via browser


File drupal sudah siap, database sudah siap, sekarang saatnya untuk melakukan instalasi drupal via browser. Buka browser Anda lalu masukkan alamat URL http://localhost/drupalku/install.php



Memasuki proses instalasi drupal 6 via browser, pertama kali Anda akan dihadapkan dengan tampilan pilihan bahasa, pilih saja Install Drupal in English.



Tunggu sebentar, proses instalasi database sedang berjalan.


Tampilan berikutnya adalah Configure Site



Berikut ini penjelasan bagian per bagian :


Secara otomatis, file settings.php akan diubah permissionnya pada saat instalasi drupal via browser, ini untuk alasan keamanan. All necessary changes to ./sites/default and ./sites/default/settings.php have been made. They have been set to read-only for security. Bagian pertama yang harus Anda isi adalah Site Information.


Site Name --> isikan nama situs Anda di form ini, misalnya Drupalku. Nama situs akan tampil di pojok kiri atas berdampingan dengan logo drupal.


Site e-mail address --> masukkan alamat email Anda di sini untuk keperluan administrasi situs.


Bagian kedua yaitu Administrator Account


Form-form di bagian ini bertujuan membuat account utama dan yang pertama sebagai administrator situs. Isilah dengan cukup teliti.

Username ? masukkan nama user name untuk Administrator, Anda bisa isi dengan Admin.


E-mail address ? email untuk account administrator

Password ? password untuk account administrator

Confirm password ? tulis lagi password administrator sebagai konfirmasi





Bagian selanjutnya adalah Server Settings


Default time zone.


Form ini berfungsi untuk mengatur waktu yang akan dipakai di situs. Saya anjurkan dibiarkan saja tetap default, karena ini secara otomatis sudah menyesuaikan dengan komputer Anda.


Clean URLs

Bagian ini cukup penting untuk diaktifkan (Enabled). Clean URL akan membuat url situs Anda menjadi rapi dan lebih familiar bagi manusia dan mesin mencari. Default drupal ketika Clean URL disabled atau tidak aktif, URL yang akan dipakai di situs akan selalu menggunakan ?q=. Hal ini jelas menyulitkan pengunjung situs untuk mengingat alamat URL kita, hal ini pun bagi mesin pencari sesuatu yang tidak disukai. Pilih Enabled untuk bagian Clean URL ini. Informasi tambahan, dengan menggunakan XAMPP, localhost Anda mendukung penggunaan clean url ini.

Update notifications

Update notifications berfungsi sebagai alat untuk mengecek serta memberi tahu jika ada perubahan/update terbaru baik itu module ataupun versi core drupal. Ini akan berfungsi ketika situs Anda nanti sudah terpasang diluar, yang secara otomatis akan mencoba menghubungi update terbaru. Oleh karena situs Anda ini masih offline, Anda bisa uncheck/hilangkan tanda centang di pilihan ini. Selesai semua, silakan klik tombol Save and continue.

Drupal Instalation Complete

Di tampilan selanjutnya akan muncul pesan bahwa proses instalasi selesai dilakukan. (Drupal installation compete). Namun, ada peringatan berwarna merah, berikut cuplikannya :

warning: mail() [function.mail]: Failed to connect to mailserver at "localhost" port 25, verify your "SMTP" and "smtp_port" setting in php.ini or use ini_set() in C:\xampp\htdocs\drupalku\includes\mail.inc on line 193. Unable to send e-mail. Please contact the site administrator if the problem persists.


Peringatan ini adalah hal wajar dikarenakan Anda menginstall drupal ke dalam localhost, localhost tidak terhubung dengan internet. Peringatan ini menjelaskan bahwa fungsi email tidak berjalan lalu mengakibatkan pengiriman email untuk account administrator gagal. Ini tidak menjadi soal, ketika situs Anda sudah online, fungsi email akan berjalan dengan baik. Anda bisa abaikan peringatan ini. Anda bisa perhatikan tulisan dibawahnya yang memberikan selamat, bahwa Drupal sudah berhasil diinstall. Silakan menuju halaman situs Anda dengan meng-klik link your new site.